Sunnah Atau Hadis Dalam Ushul Fiqh



Dalam Ushul Fiqh ini kita akan membahas pengertian dan macam-macam sunnah.
Sunnah menurut Bahasa yakni:
1. Jalan yang terpuji
2. Jalan atau cara yang di biasakan
3. Kebalikan bid'ah
4. Apa yang di perbuat oleh sahabat baik ada dasarnya dalam Qur'an atau hadis ataupun tidak.

Sunnah menurut istilah:

اَلسُّنَّۃُ مَا جَا ءَمَنٰقُوٰ لاً عَنٰ رَسُوٰلِ ﷲِ صَلیَّ ﷲُ عَلَيٰهِ وَسَلَّمَ مِنٰ قَوٰلٍ اَوٰفِعٰلٍ اَوٰ تَقٰرِ يٰرٍ.
"Segala yang di nukil atau di beritakan dari Nabi saw, baik berupa perkataan, perbuatan maupun pengakuan (taqrir)".
Sunnah juga di sebut Hadis dan Khabar.

Kehujjahan Sunnah


Sunnah di sepakati oleh ulama Islam, bahwa sunnah dapat berdiri sendiri dalam mengadakan hukum-hukum,(Baca pengertian Hukum disini) seperti menghalalkan atau mengharamkan sesuatu. kekuatannya sama dengan Qur'an. Dasarnya ialah Qur'an juga.

وَمَا اَتَاكُمُ الرَّ سُوٰلُ فُخُذُ وٰ هُ وَ مَانَهَا كُمٰ عَنٰهُ فَا نٰتَهُوٰا
"Apa yang di perintahkan Rasul kepadamu, maka ambillah (kerjakan). Apa yang di cegahnya atasmu, maka jauhilah".(Hasyr: 7).

2.
مُنٰيُطِعِ ارَّسُوٰلَ فَقَدٰ اَ طَا عَ للهَ
"Barang siapa tunduk kepada Rasul, maka ia sungguh tunduk kepada Allah".(An Nisa: 80).

3.
فَاِ نٰ تَنَا زَ عٰتُمٰ فِشَيٰءٍ فَرُ دُّ وٰ هُ اِلَی ﷲوالرَّ سُوٰلِ
"Jika kamu berselisih tentang sesuatu maka kembalikan kepada Allah dan Rasulnya".(An Nisa: 59).

Di maksudkan dengan kafaz Rasul dalam ayat ke tiga, ialah Hadisnya.

اَلَا وَ اِنِّی اُ وٰ تِيٰتُ الٰقُرٰاَنَ وَمِسٰلَهُ مَعَهُ
"Ingatlah sesungguhnya saya di beri Qur'an beserta yang seumpamanya bersama-sama".(Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi).

Maksudnya. Saya di beri Qur'an dan Sunnah (hadis) yang tidak di sebut dalam Qur'an.

Ringkasnya, Sunnah (hadis) dapat menjadi hujjah (pegangan) dan dapat mengadakan hukum-hukum. Yang demikian itu merupakan keharusan Agama. Tidak ada yang menentang pendapat tersebut, kecuali orang-orang yang enggan menerima kebenaran.



Kedudukan Sunnah Terhadap Qur'an


Qur'an adalah sumber pertama bagi Syari'at Islam. Dan Sunnah ialah dasar yang kedua sesudah Qur'an:

a. Qur'an sudah di pastikan (maqtu') dari Allah baik secara garis besarnya (ijmal) maupun secara garis kecilnya (tafsili). Sunnah hanya di dugakan saja (mazhnun) dari Rasulullah. Kepastian bahwa hadis itu perkataan Rasul memang ada, tetapi secara ijmali bukan secara tafsili. Karena itu, apa yang sudah di pastikan lebih di dahulukan daripada yang di dugakan saja.

b. Maksud sunnah sudah terkandung dalam Qur'an. Sunnah ada kalanya menjelaskan apa yang masih samar dalam Qur'an (mujmal) atau menjelaskan kejanggalan-kejanggalannya. Atau memperluas keringkasan-keringkasannya. Karena kedudukan sunnah sebagai penjelasan terhadap Qur'an, maka tidak ada sesuatu hal dalam sunnah, kecuali sudah terdapat juga dalam Qur'an. Sudah barang tentu tingkatan yang di jelaskan lebih dahulu (lebih tinggi) dari pada yang menjelaskan.

c. Hadis mu'adz yang menerangkan ururan-urutan dasar penetapan hukum, yaitu Al Kitab, kemudian As Sunnah. Dan kemudian pendapat atau Fikiran.



Macam-Macam Sunnah


Sunnah Nabi, sebagai sumber kedua hukum-hukum Syari'at Islam di bagi empat yakni:
1. Sunnah Qauliyah (perkataan-perkataan Nabi)
2. Sunnah Fi'liyah (perbuatan-perbuatan Nabi)
3. Sunnah Taqririyah (pengakuan Nabi)
4. Sunnah Hammiyah ( hal yang hendak di perbuat Nabi tetapi belum sampai di perbuatnya).

ِ