Sejarah Gerakan Nasional Di Cina


a). Revolusi Oktober 1911

Sesudah pemberontakan Tai ping gagal,orang-orang barat semakin hebat melakukan tekanan-tekanan terhadap kerajaan Mancu yang telah goyah itu, Rusia mendapat daerah sungai Amur dan Inggris memperoleh Hongkong. Dalam tahun 1880, Cina terpaksa melepaskan Indo-Cina kepada Perancis, sedang Jepang bersiap-siap menaklukkan Korea. Jepang menuntut kemerdekaan Korea sepenuhnya. Dan akan mengadakan perubahsn-perubahan terhadap pemerintahan-pemerintahan yang buruk itu, Cina menolak tuntutan itu sehingga timbullah perang antara Cina dan Jepang tahun 1894-1895. Perang betakhir dengan kekalahan Cina oleh Jepang yang menimbulkan kebencian rakyat terhadap pemerintah Mancu dan terhadap orang-orang asing.


Orang-orang Cina mendirikan perkumpulan-perkumpulan rahasia. Perkumpulan itu sering mendapat latihan kuntau. Oleh orang asing fi sebutnya kaum boxer (juru tinju). Kaum boxer berjuang melawang kekolokan Kaisar janda Tsu-Hsi.

Pada tahun 1900 pecahlah pemberontakan Boxer,mereka melakukan pembunuhan terhadap orang asing dan orang Kristen. Kaum terpelajar mendesak agar perubahan-perubahan di adakan dengan segera. Pelajar dikirim keluar negri untuk menuntut ilmu pengetahuan. Penganjur perubahan itu ialah Kang Yu Wei. Usaha itu di laksanakan tetapi juga tidak berhasil. Pada tanggal 10 Oktober 1911, meledaklah revolusi besar terhadap pemerintah Mancu, yang di gerakkan oleh tentara di Wuchang. Revolusi menjalar ke daerah selatan. Pemerintah Mancu tidak b erdaya menghadapinya. Tanggal 10 oktober di jadikan hari Nasional Cina (Wuchang Day).

Di kota Nang King di diproklamirkan negara republik dan sebagai presidennya di angkat Dr. Sun Yat Sen, pemimpin partai Revolusioner Kuo-Min-Tang. Pada tanggal 1 january 1912 Sun Yat Sen di sumpah sebagai Presiden Republik Cina. Untuk memperingati peristiwa penting itu, maka tahun 1912 di jadikan tahun pertama berdirinya Republik. Pada waktu itu daerah republik sebahagian daersh selatan. Dslam melaksanakan tugasnya ia berjanji menggulingkan pemerintah Mancu, menyusun pemerintahan atas pilihan rakyat dan segera mengundurkan diri setelah pemilihan presiden baru.

Cita-cita Dr.Sun Yat Sen berdasarkan San Min Chu 1 ysng terdiri dari
1). Kebangsaan
2). Kedaulatan Rakyat
3). Keadilan Sosial

Dalam bulan Januari 1912 tentara Mancu di bawah pimpinan Yuan Shih Kai berangkat ke selatan dan bertemu dengan tentara republik di bawah pimpinan Dr. Sun Yat Sen. Pertempuran tidak terjadi setelah Dr. Sun Yat Sen berjanji menyerahkan jabatan kepada Yuan-Shih Kai , asal saja Yuan Shih Kai berjanji akan menghapuskan pemerintahan Mancu. Syarat itu di setujui oleh Yuan Shih Kai, terhindarlah Cina dari perang saudara. Dewang Nasional yang ada di Nang King melantik Yuan Shih Kai sebagai Presiden (1912-1916).

b). Timbulnya pertempuran antara Cina Nasional dan Cina Komunis

Yuan Shih Kai berusaha hendak menjadi seorang Otoriter, tetapi cita-citanya tinggal cita-cita saja, karena ia meninggal tahun 1916 dan di ganti oleh Li huan Hing. Dalam masa pemerintahannya timbul kekacauan dan perang saudara. Di tisp-tiap propinsi berkuasa gubernur militer (Jenderal). Mulai tahun 1916 berlakulah kekuasaan ksum Jenderal (War Lords).

Dalam kekacauan itu, di selatan terbentuk pemerintahan republik di bawah Dr.Sun Yat Sen, berkedudukan di kanton (1917-1920).sedang di utara merajalela kaum Jenderal.

Dalam menjalankan tugasnyaDr.Sun Yat sen mendapat seorang penasehat pribadi dari Rusia, Borodin namanya. Semenjak itu golongan Kuo Min Tang mendapat pengaruh dari komunis Rusia.

Dr.Sun Yat Sen meninggal tanggal 2 maret 1925. Pimpinan partai dan negara di pegang oleh Jenderal Chiang Kai Shek yang bergasil kembali menyatukan Cina utara dan Cina selatan dan berkedudukan di Nang kin.

Dalam pada itu Chiang Khai Shek masih menerima bantuan militer Rusia untuk melatih tentara Cina. Bantuan itu sedikit banyaknya memperkembangkan paham komunis di berbagai Daerah. Untuk memperkuat persatuan Cina, Chiang Kai Shek membersihkan partainya dari unsur komunis. Tentara Nasional mulai mengejar tentara komunis yang pada waktu itu di pimpin oleh Mao Tse Tung. Tentara Mao bergerilya di hutan-hutan di Cina selatan sampai tahun 1934, walaupun tentara Nasional dapat menguasai Cina utara, keadaan sebenarnya Cina sangat lemah, ternyata bahwa tentara Chiang Kai Shek tidak mampu membasmi tentara komunis yang di pimpin oleh Mao Tse Tung , Chu Teh dan Chou En Lai.

Peperangan terus terjadi dimana-mana antara tentara nasional dan tentara komunis. Baru pada tahun 1934 Chiang Kai Shek berhasil mengadakan tekanan-tekanan berat kepada kaum komunis. Sehingga mereka mengunsi dari Kiang Si melalui Szechuan, Kansu, Shensi dan mendirikan ibukota baru Yenan. Perjalanan ysng panjangnya 9000 km itu terkenal dengan nama Long March 1934.

c). Berdirinya RRC (Republik Rakyat Cina)

Dalam perang saudara yang berkecamuk itu, Jepang menyerbu ke Mancuria makin jauh ke pedalaman Cina.

Dalam menghadapi musuh dari luar, Chiang Kai Shek menyatukan kembali tentara nasional, untuk menghadapi Jepang, ibukota Cina di pindahkan ke Chung King di daerah pedalaman. Jepang bertindak dan timbullah insiden jembatan Marcopolo dekat peking pada tahun 1937. Peristiwa itu mengakibatkan pecahnya perang Jepang - Cina dari tahun 1937 sampai akhir perang Pasifik 1945.

Dalam perang dunia ke 2 seluruh rakyat Cina baik nasionalisnya maupun komunis bersatu di bawah Chiang Kai Shek melawan musuh bersamanya untuk mempertahanksn tanah air.


Setelah perang dunia ke 2 berakhir, Negeri Cina yang berpihak kepada Sekutu, keluar sebagai pemenang. Cina sebagai salah satu Negara The Big Five dan menjadi anggota tetap dewan Keamanan yang mempunyai hak Veto.

Dalam pada itu kaum nasionalis tetap tidak setuju kepada prinsip ksum komunis, sehingga timbul lagi perang saudara. Setelah Jepang menyerah, tentara komunis menduduki utara. Berganti-ganti kekuasaan berpindah tangan antara ksum nasionalis dan komunis (Selatan dan Utara). Pada tahun 1948 Cina Nasionalis makin terdesak. Tian Tsin dan Peking jatuh je tangan komunis. Chiang Kai Shek lari ke Taiwan bersama pengikut-pengikutnya. Tanggal 1 oktober 1949 diproklamirkan Repub lik Cina di Peking. Hari 1 Oktober di peringati sebagai hari Nasional Cina komunis. Pemerintah RRC itu segera di akui oleh Uni Sovyet dan Negara sosialis lainnya. Negara-negara yang lain nengakui RRC itu ialah India, Birma, Sailan, dan Indonesian. Negara-negara barat, Inggris dan Perancis.

Di bawah pimpinan Mao Tse Tung sebagai Presiden, serta Chou En Lai (Perdana Menteri) RRC maju ke taraf kemajuan yang mengagumkan.