Sejarah Gerakan Kemerdekaan Pilipina Dan Mesir
Sejak tahun 1565 sampai tahun 1898 Pilipina di perintah langsung oleh Imperialis Spanyol. Jadi gerakan kemerdekaan Bangsa Pilipina di tujukan kepada Pemerintah Spanyol. Pada tahun 1896 timbul pemberontakan melawan Spanyol, di pelopori oleh Katipunan, yaitu perkumpulan pendorong kemerdekaan, pemimpin mereka terkenal dengan nama Jose Risal, untuk menyebarkan paham Nasionalisme Pilipina, dia mengarang sebuah buku bernama NO LI MITANGRE (Jangan Saya di Abaikan).
Huru-hara ini dapat di padamkan dan Jose Risal di hukum mati pada tanggal 30 september 1896. Walaupun demikian semangat kemerdekaan terus meluap-luap sampai kemerdekaan tercapai. Perjuangan rakyat di lanjutkan di bawah pimpinan Aquinaldo. Dia mendirikan liga pembebasan Pilipina dan pada tanggal 12 juni 1898 kemerdekaan Pilipina di Proklamirkan. Presidennya adalah Aquinaldo, Republik itu adalah Republik pertama di Asia.
Pada tahun itu meletus peperangan antara Amerika dan Spanyol tentang masalah Kuba. Dalam perang itu Spanyol kalah, Pilipina di serahkan kepada Amerika sesuai dengan perdamaian Paris tahun 1898.
Revolusi rakyat Pilipina dapat di gagalkan. Aquinaldo di tangkap dan fi tahan pada tahun 1901. Sementara itu Amerika berhasil mendekati kaum Nasionalis Pilipina, sehingga terbentuklah pemerintah Amerika di sana.
Dalam perang Pasipik (1941-1945), Pilipina di duduki oleh Jepang.
Tentara Amerika di bawah komando Jendral MacAthur mundur ke Australia. Rakyat Pilipina tidsk senang dengan pemerintah militerisme Jepang. Mereka melakukan perlawanan dalam bentuk perang gerilya.
Setelah perang Pasipik selesai, Pilipina kembsli di kuasai oleh Amerika. Pemerintah menjanjikan pemberian kemerdekaan terhadap rakyat Pilipina pada tahun 1946. Pada tanggal 4 juli 1946, Pilipina di Proklamirkan sebagai negara Republik kedua, Presiden pertama adalah Manuel Roxas.
MESIR
Di Negeri-Negeri Islam sejalan dengan gerakan Pan Islamisme tumbuh pula gerakan nasional menentang kekuasaan Barat. Di mesir berkembang Faham kebangsaan dan perasaan cinta tanah air. Pengaruh kekuasaan Inggris di Mesir semakin kuat sejak tahun 1875.
Golongan nasionalis ingin menghapuskan kekuasaan Chedir Ismail dan menentang golongan Imperialis Barat ysng mengerut kekayaan Mesir. Ismail telah menjual sebagian saham mesir atas terusan Suez kepada Inggris. Pemerintsh Inggris, di bawah Perdana Mentri Disraelli, menempatkan tentaranya di Mesir untuk menjaga keamanan.
Di bawah pimpinan Arabi Pasha pada tahun 1882, timbul huru-hara pemberontakan, yang merupakan gerakan nasiona Mesir. Gerakan nasional ibi di suburi oleh gerakan pembaharuan oleh Islam yang di prakarsai oleh Jamaluddin, Syech Muhammad Abduh dan lain-lainnya. Mesir di bawah pimpinan Jenderal Nadjib coupdtat terhadap Raja Farouk dan Mesir menjadi Negara Republik pada tahun 1953. Terusan Suez di nasionalisasikan oleh Presiden Nasser pengganti Nadjib.