Sejarah Gerakan Semenanjung Indo Cina
a).Vietnam
Menjelang meletusnya perang Pasifik, Ho Vi Ming pada bulan Mei 1941 mengadakan gerakan yang dapat menyatuksn gerakan Nasionalisme Vietnam. Liga itu fi pelopori oleh partai komunis Indo Cina. Dimana pendudukan Jepang,di dirikan Negara boneka di bawah pimpinan Bao Dai. Tetapi di tentang oleh gerilya Vietminh.
Sesudah perang dunia ke 2 pada tanggal 2 september 1945 Kongres rakyat Vietnam bersidang dan memaklumkan berdirinya Republik berdirinya Demokrasi Vietnam di bawah presiden Ho Ci Minh.
Proklamasi itu di umumkan dan di tanda tangani di kota Hanoi pada tanggal 2 september 1945.
Perancis yang berpihak kepada sekutu dalam perang dunia ke 2 mendirikan Republik Vietnam (Selatan) tahun 1946 dengan Bao Dai sebagai Presiden. Semenjak itu terdapat di daerah Annam dua Republik.
1). Republik Vietnam (Selatan) meliputi Kamboja dan Laos, yang di akui oleh Inggris dan Amerika.
2). Republik Demokrasi Viet Minh (Utara) dengan Presidennya Ho Ci Minh di akui oleh Rusia dan RRC.
Hal ini bertentangan dengan isi proklamasi 3 september 1945, pada permulaan tahun 1947 berkobarlah pertempuran antara republik itu. Pembagian Indocina atas republik Vietnam dan republik Viet Minh, di setujui dunia internasional dalam perjanjian gencatan senjata tahun 1953 di Jenewa.
Dengan perjanjian itu tentara perancis menarik diri dari utara dan dua tahun kemudian keluar dari daerah selatan pada tahun 1955 Vietnam Selatan di akui sebagai sebuah Negara yang merdeka. Presidennya Ngo Dinh Diem dan Saigon sebagai ibu kota.
Akhirnya kedua Republik itu menjadi satu, yaitu Republik Demokrasi Vietnam sampai sekarang. Kamboja dan Laos telah mempunyai pemerintahan sendiri sejak tahun 1953.
b). Birma
Setelah perang dunia ke 2 tentara Nasional Birma di bawah pimpinan Aung San berhasrat untuk mendapat kemerdekaan penuh dari Inggris, Inggris tetap melakukan politik adu domba di Birma.
Pada bulan Oktober 1946, Aung San dan kawan-kawannya di lantik menjadi anggota Majelis Gubernur. Dalam bulan januari tahun 1947 tercapailah suatu perjanjian dengan Inggris. Yang menyatakan pemilihan umum bagi rakyat Birma untuk menentukan politik masa depannya.
Pemilihan umum menetapkan bahwa Birma menjadi Republik yang merdeka. Aung San tidak dapat mengecap hasil perjuangannya karena terbunuh oleh pemberontak.
Pada tanggal 4 januari 1948 Birma mencapai kemerdekaan sepenuhnya dengan U-Nu sebagai perdana menteri. Ibukotanya Rangun.
Perang saudara juga terjadi namun dapat di atasi oleh Pemerintahan Birma.
Birma adalah salah satu Negara yang termasuk dalam Panca Negara (Indonesia-Birma-Sailan-India-Pakistan) dalam membentuk persiapan komprensi Asia Afrika di Bandung, tanggal 24 april 1955.
Dalam masa-masa berikutnya Birma di ancam oleh kaum karen dan pemberontakan-pemberontakan. Banyak pelabuhan jatuh fi tangan Komunis telah di kembalikan sampai tahun 1958.
Pada tahun 1962 masih banyak sisa komunis karen, Kachin, Shan yang melakukan pemberontakan-pemberontakan. Sekarang Negeri itu di Pimpin oleh Jenderal Ne Win.
c). Laos
Laos adalah sebuah jajahan Perancis di Indo Cina. Setelah perang dunia ke 2 selesai, bersama-sama dengan Negara Republik Vietnam Selatan, Laos dan Kamboja ada di bawah naungan Uni Perancis. Dalam tahun 1953 Laos dan Kamboja telah mencapai pemerintahan sendiri. Dengan berakhirnya pemerintahan Perancis, terjadi pula perebutan kekuasaan di Laos antara dua bersaudara dari keluarga Diraja Vientiane. Yaitu Soufanna Phouma sebagai Kepala Negara di satu pihak dan Souphanouvong, Pemimpin Partai Komunis Pathet Lao di pihak lain.
Di masa itu keadaan Laos masih gawat:
1). Partai Kanan dengan tokohnya Pangeran Boun Oun dan Jenderal Nosavan ingin menjadikan Laos bersatu dengan blok Barat menentang arus komunis
2). Golongan Nasional yang di pimpin oleh Souvanna Phouma dan Jenderal Kong Lie ingin membentuk Negara Laos yang kuat, Ideologi harus di kesampingkan demi untuk kesatuan Negara dan Bangsa.
3). Golongan Komunis di pimpin oleh Souphanouvong yang ingin Laos di jadikan Negara Komunis.
Pangeran Souvanna Phouma berhasil membentuk kabinet dari ketiga golongan itu dan berhasil pula mengatasi keruwetan dalam negeri sampai tahun 1964.
Laos pendududuknya 90% petani. Dalam tahun 1964 berjumlah 2,1/2 juta. Laos mempunyai sumber hutan dari kayu jati dan pinus. Belum ada jalan kereta api, jadi perekonomian belum begitu maju, karena pertentangan politik.