Interaksi Sosial Dengan Dua Syarat Untuk Mewujudkannya


Interaksi Sosial Akan Terwujud Apa Bila Kontak Sosial Dan Komunikasi Terjalin.

Baca Juga
Perlukah Interaksi Sosial Terhadap Sesama Manusia ?

Dapatkah suatu interaksi sosial terjadi tanpa ada suatu kontak sosial dan komunikasi di antara pihak-pihak yang berinteraksi sosial itu ?

Tentu saja tidak dapat. Kita ambil contoh misalnya antara si "A" dan "B" tidak pernah saling mengadakan kontak sosial dan berkomunikasi, maka tentu tidak akan pernah ada interaksi sosial di antara keduanya.

interaksi sosial hanya mungkin akan terjadi bila memenuhi dua syarat,
Yakni dengan adanya :
a). Kontak Sosial
b). Komunikasi.

Dari segi bahasa, kontak berarti sama-sama menyentuh secara fisik. Kontak baru terjadi apa bila ada hubungan secara jasmaniah misalnya harus bertemu langsung dan bersentuhan.  Namun sebagai gejala sosial tidak selalu dalam hubungan jasmaniah, karena orang dapat berhubungan dengan orang lain tanpa harus bersentuhan, misalnya dengan cara berbicara pada orang lain itu. Apalagi jika orang itu mengadakan kontak melalui surat, telepon, telegram, radio, dan sebagainya, maka tidak memerlukan hubungan jasmaniah. Jadi hubungan jasmaniah bukan syarat utama terjadinya kontak sosial.

Suatu kontak tidak sekedar bergantung kepada tindakan, akan tetapi juga tanggapan atau reaksi terhadap tindakan tersebut. Misalnya tidak akan terjadi kontak apapun, sekalipun kita bersalaman dan bermain mata dengan sebuah patung.

Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak yang bersifat positif akan mengarah pada kerja sama, sedangkan kontak yang negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan interaksi sosial. Kita ambil suatu contoh misalnya Si "A" bertemu dengan si "B" , si "A" memberi senyum, berjabat tangan dan menawarkan bantuan kepada si "B". Jika si "B" menyambut dengan baik dan menerima tawaran itu, maka akan menuju kepada suatu kerja sama. Hal ini berarti terjadi suatu kontak yang positif. Namun jika si "b" cemberut dan menolak tawaran itu, maka kontak akan terjadi negatif yang dapat mengakibatkan tidak terjadinya interaksi sosial.

Kontak sosial dapat berupa suatu kontak primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apa bila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, berjabat tangan, saling senyum dan seterusnya. Sementara itu kontak yang bersifat sekunder memerlukan suatu perantara. Misalnya si "A" berkata pada si "B" bahwa si "C" mengagumi si "B" karena kep andaiannya di sekolah. Si "B" dan si "C" tidak pernah bertemu. Tetapi telah terjadi kontak di antara mereka. Namun kontak sekunder pun dapat bersifat langsung apa bila perantaranya melalui telpon, radio, telegrap, dan sejenisnya.

Apakah Dengan Adanya Kontak Sosial Langsung Terjadi Interaksi Sosial ?

Maka jawabannya adalah Tidak. Misalnya kamu adalah orang Indonesia bertemu dengan orang Arab berjabat tangan dan saling berbicara. Tetapi kamu berbahasa Indonesia dan dia pun berbahasa Arab tanpa saling mengerti. Kontak memang terjadi namun syarat yang ke dua, yaitu komunikasi, tidak terjadi. Karena kedua orang tersebut tidak mengerti perasaan masing-masing, jadi suatu interaksi sosial akan rerjadi apa bila ada kontak dan komunikasi. Kontak tanpa komunikasi tak akan berarti apa-apa.

Suatu komunikasi terjadi bila seorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak jasmaniah atau sikap dan perasaan-perasaan apa yang ingin di sampaikan oleh orang tersebut. Orang yang memberikan tafsiran tersebut kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin di sampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan komunikasi mungkin orang perorangan atau kolompok dapat bekerja sama, namun bisa juga terjadi suatu pertikaian atau konflik bila terjadi salah paham dalam komunikasi (miskomunikasi).