Penyebab Semangat Belajar Anak Semakin Menurun
Anak ketika semangatnya untuk belajar semakin menurun (bahkan di abaikan sama sekali), itu bisa di sebabkan oleh banyak faktor.
Baca Juga: Pengukuran Dan Penilaian Dalam Pendidikan
Peranan orang tua dalam menginspirasi anak dalam belajar sangat berpengaruh, dimana orang tua sebagai contoh(tauladan) yang paling utama sebagai penopan agar anak mampu mengelola otaknya secara baik dan efesien.
Setelah di atas saya menyinggung masalah faktor semangat anak belajar semakin menurun, di bawah ini adalah beberapa di antaranya:
1). Faktor keluarga
2). Faktor pergaulan
3). Faktor Kesehatan
4). Faktor Pendekatan
5). Faktor Minat
Berikut Beberapa Uraian Tentang Faktor Semangat Belajar Anak Semakin Menurun
Faktor Keluarga
Untuk poin pertama adalah adanya faktor keluarga, Orang tua misalnya terlalu memperlakukan anak secara otoriter maka anak akan merasa sangat tertekan dan bisa mengakibatkan sang anak menjadi terganggu dalam berfikir.
Mulai dari sejak kecil anak akan tumbuh dengan lebih banyak meniru perilaku orang tuanya. Apa yang telah di lakukan orang tuanya akan berkesan dalam jiwa anak sebagai persepsi dasar. Sebagai tindak lanjut dalam tahap dasar dalam pengenalan/pembelajaran tentang berbagai hal, maka sangatlah penting untuk mengajarkan anak masalah yang berguna dan memberikan contoh yang positif bagi anak.
Lingkungan keluarga sangat menentukan bagi perkembangan anak selanjutnya.
Anak yang di didik dalam lingkungan yang keras akan membuat seorang anak menjadi mudah depresi dan mengakibatkan menurunnya semangat belajar. Terlalu memanjakan anak juga tidak baik, karena bisa menjadikan anak tidak bisa berfikir dan berusaha sendiri.
Pergaulan
Poin kedua adalah lingkungan pergaulan, anak yang telah di didik baik orang tuanya bisa mendapatkan kesulitan untuk mengembangkan diri di tengah-tengah lingkungan yang tidak baik. Seorang anak yang di didik untuk jujur akan merasa jengkel jika ternyata teman-temannya suka berbohong. Dalam hal seperti ini seorang anak berada di persimpangan jalan, Dia di hadapakan pada dua pilihan, jujur sesuai dengan didikan orang tua atau ikut jadi pembohong seperti temannya yang lainnya.
Dalam kebimbangannya, maka intensitas masing-masing lingkungan akan sangat menentukan. Jika lingkungan keluarga ternyata lebih menyenangkan maka tentu Dia akan memilih berbuat jujur. Tapi sebaliknya, jika lingkungan pergaulan lebih intensif maka ikut juga berbobong akan menjadi pilihannya.
Lantas apa hubungannya dengan anak menjadi malas dalam belajar?
Biasanya anak ketika sibuk dalam bergaul hingga lupa waktu dalam persoalan belajar, suatu keberuntungan jika seorang anak pandai dalam memilah pergaulan.
Faktor Kesehatan Yang Terganggu
Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi aktifitas belajar seorang anak adalah faktor kesehatan yang melemah(menurun). Bila anak dalam keadaan sakit maka selera belajar akan hilang, daya konsentrasinya akan menurun sehingga di dalam belajar sulit untuk fokus.
Pendekatan
Usaha untuk memahami anak adalah dengan pendekatan, hal ini di lakukan agar setiap masalah yang di hadapi seorang anak bisa terbantu.
Spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku semakin dapat di pahami apa bila pendekatan secara baik di lakuka pada anak. Dengan adanya pendekatan kita sebagai orang tua/pendidik bisa mengetahui (mengenali apa dan mengapa anak begitu malas dalam belajar).
Jika tidak ada pendekatan secara baik maka anak akan merasa di abaikan dan pada akhirnya anak akan kehilangan motivasinya untuk belajar dan hasilnya adalah semangat belajar akan berkurang (hilang sama sekali).
Faktor Minat
Minat sangat mempengaruhi proses belajar anak. Coba bayangkan jika kita harus melakukan apa yang tidak kita sukai, maka jangan harap pekerjaan tersebut akan berhasil, namun sebaliknya kalau seseorang mempelajari sesuatu dengan minat, maka hasil yang di harapkan akan lebih baik.
Begitupun dengan anak, jika harus di paksakan untuk mempelajari sesuatu dengan cara yang sama tanpa adanya minat maka yakin itu tidak akan berhasil sepenuhnya.
Untuk itu minat sangat berpengaruh dengan menurunkan semangat belajar seorang anak.
Pentingnya menjaga hubungan keluarga, pergaulan, pendekatan dan minat serta kesehatan anak akan sangat berpengaruh dengan keinginannya pada proses belajar tidak dapat di pungkiri. Karena dengan menjaga hal tersebut di atas, menggerakkan motivasi yang terpendam dan menjaganya dalam setiap kegiatan yang di laksanakan, agar anak lebih giat dalam belajar.
Proses belajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang terorganisasi, di atur serta di awasi agar kegiatan pendidikan terarah sesuai tujuan pendidikan. Namun, tanpa adanya bantuan/kerjasama dari pihak orang tua maka yakinlah bahwa proses belajar anak akan sulit.