Hubungan Antara Mengajar Dan Belajar
Hubungan mengajar-belajar adalah suatu proses yang tak terpisahkan, mempunyai hubungan timbal-balik, dimana terjadi komunikasi antara yang sedang belajar maupun yang sedang mengajar. Terjadinya komunikasi ini adalah mutlak untuk berhasilnya proses itu. Baca juga Penyebab semangat belajar anak semakin menurun
Komunikasi antara orang yang mengajar dengan orang yang di ajar perlu kesepahaman untuk meningkatkan hasil belajar dalam bentuk pengaruh intruksional dan untuk mengarahkan pengaruh pengiring terhadap hal-hal yang positif dan berguna bagi yang sedang belajar. Apabila hubungan antara keduanya tidak erat maka tidak mungkin berhasil proses tersebut. Terletak pada pengajar untuk menciptakan suasana yang baik dalam proses komunikasi itu.
Mengajar adalah mengajak orang lain untuk memiliki sesuatu kelakuan yang telah di tentukan/di rencanakan sebelumnya atau mengajak orang lain berbuat sedemikian, sehingga orang itu mengikutinya. Pengajar memiliki Peranan untuk dapat mengajak/mendorong peserta yang di ajar untuk mencapai tujuannya, karena pada setiap anak (yang di ajar) ada keinginan sendiri untuk mencapai suatu tingkat keterampilan yang di cita-citakan. Disitulah timbul kebutuhan akan seseorang yang dapat mengajak dan menunjukkan jalan yang sedemikian rupa sehingga menjadi yakin akan kemungkinan tercapai apa yang di cita-citakannya.
Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan/keterampilan/pandangan yang menghasilkan suatu sikap/tingkah laku, pada waktu seseorang menghadapi keadaan tertentu. Perubahan tingkah laku ini tidak berdasarjan naluri atau bersifat sementara, tetapi perubahan tingkah laku itu terjadi karena ia telah belajar sesuatu yang baru.
Antara belajar dan mengajar adalah merupakan suatu sistem intruksional yang mengacu pada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung antara satu dan yang lainnya untuk mencapai tujuan. Sebagai suatu sistem, belajar mengajar meliputi sejumlah komponen antara lain: tujuan, bahan, pelajar, pengajar, metode, situasi dan evaluasi.
Agar tujuan Belajar mengajar bisa tercapai, semua semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antar setiap ko.ponen itu terjadi kerjasama. Karena itu seorang yang mampu atau di percaya dalam mengajar tidak boleh hanya memperhatikan komponen tertentu saja, tetapi ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan. Lanjut baca Belajar menurut ahli psikology.