Beberapa Faktor Yang Mendasari Interaksi Sosial


Suatu proses interaksi sosial yang berlangsung dapat di beda-bedakan dari beberapa faktor yang mendasarinya.

Baca Juga

faktor-faktor tersebut adalah : Imitasi,  Sugesti, Identifikasi,dan Simpati.  

Imitasi 

Suatu interaksi sosial dapat terjadi karena seorang melakukan imitasi (peniruan) terhadap perilaku orang lain. hal ini terutama dapat di lihat ketika anak masih kecil yang banyak meniru orang dewasa. suatu imitasi akan bersifat positif jika yang di imitasi oleh seseorang itu misalnya berupa nilai,moral, norma sikap atau perilaku yang baik. Dengan melakukan imitasi tersebut seseorang atau suatu kelompok terdorong untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan yang baik. namun suatu imitasi dapat pula bersifat negatif jika ternyata yang di imitasi atau di tiru itu adalah hal-hal tidak baik.  Imitasi sebagai salah satu dasar interaksi sosial memiliki kelemahan karena dapat menimbulkan kebiasaan orang mengimitasi sesuatu tanpa kritik, sehingga akhirnya menghambat kebiasaan orang untuk berfikir kritis.



Sugesti

Dalam suatu interaksi sosial melalui imitasi orang satu mengikuti sesuatu di luar dirinya. Sedangkan di dalam sugesti seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya yang kemudian di terima oleh orang lain. Dengan demikian dapat di katakan bahwa sugesti adalah suatu proses dimana seorang individu menerima suatu cara penglihatan, atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu.


Suatu sugesti akan mudah terjadi jika terjadi hal-hal sebagai berikut :

1). Kemampuan Berpikir Seseorang Terhambat. 
Dalam proses sugesti biasanya orang yang di kenainya mengambil alih pandangan-pandangan dari orang lain tanpa memberikan pertimbangan kritik terlebih dahulu. Hal ini akan lebih mudah terjadi jika kemanpuan berpikir seseorang terhambat, misalnya karena kelelahan fisik, kelelahan berpikir,atau karena rangsangan-rangsangan emosional. 
2). Keadaan Pikiran Yang Terpecah Belah.
sugesti mudah terjadi bila seseorang mengalami keadaan pikiran yang terpecah belah. Misalnya bila seseorang sedang bingun karena ia menghadapi kesulitan-kesulitan hidup yang kompleks. Dalam keadaan bingun tersebut ia akan lebih mudah terkena sugesti orang lain yang mengetahui jalan keluarnya.
3). Otoritas. 
Sugesti akan mudah terjadi jika orang yang memberi sugesti atau pandangan itu adalah orang yang memiliki otoritas atau kewibawaan di bidangnya.  
4).Mayoritas. 
Seseorang seringkali cenderung untuk menerima ucapan atau pandangan orang atau pihak lain jika pandangan itu di dukung oleh sebagian besar mayoritas golongan atau kelompoknya. Jika orang kebanyakan sudah menerima pandangan itu, ia pun biasanya akan ikut pandangan tersebut.  

Identifikasi 

Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seorang untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain. proses identifikasi dapat langsung dengan sendirinya secara tidak sadar, maupun dengan sengaja karena seseorang memerlukan contoh-contoh ideal di dalam kehidupannya. Proses identifikasi berlangsung apa bila seseorang yang beridentifikasi benar-benar mengenal orang lain yang menjadi idealnya. segala sikap, pandangan maupun cara-cara berperilaku seseorang itu sangat menjiwai orang yang mengidentifikasi untuk kemudian mengikutinya. Ikatan yang terjadi antara orang yang mengidentifikasi dan orang yang beridentifikasi merupakan ikatan batin yang lebih mendalam.



Simpati

Simpati dapat di katakan sebagai perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang lain. simpati timbul tidak atas dasar rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan orang yang tiba-tiba merasa dirinya tertarik kepada orang lain seakan-akan dirinya sendiri, karena ketertarikannya pada keseluruhan cara-cara bertingkah laku orang tersebut.  Dalam hal simpati yang timbal-balik akan di hasilkan suatu kerja sama, seperti halnya orang yang satu ingin lebih mengerti pada orang lain sedemikian jauhnya,sehingga ia berpikir dan bertingkah laku seakan-akan ia adalah orang lainnya itu. Pada simpati dorongan utamanya adalah ingin mengerti dan ingin bekerja sama dengan orang lain, sedangkan pada identifikasi dorongan utamanya ialah ingin mengikuti jejaknya, ingin mencontoh dan ingin belajar dari orang lain yang di anggapnya ideal. Dalam simpati orang bermaksud bekerja sama, sedangkan dalam identifikasi orang mempunyai maksud belajar.