Heriditas Dan Lingkungan Hidup




PANDANGAN TENTANG HERDITAS DAN LINGKUNGAN HIDUP.
Masalah manusia yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan individu, heriditetkah atau lingkungan hidupkah yang mendominasi telah lama di perdebatkan oleh ahli-ahli biologi dan psikologi dan ahli-ahli lain yang tiada kesudahannya. Mereka adalah :
1). Aliran NAVITISME; yakni apapun yang terjadi pada individu dalam pertumbuhan tergantung seluruhnya pada pengaruh pembawaan, sedang lingkungan hidup dan PENDIDIKAN tidak berpengaruh, hal ini di kemukakan oleh Schoppenhour, seorang filosof dari Jerman.
2). Aliran EMPIRISME; Dari Inggris, John Lock seorang filosof dan Psikolog yang hidup sekitar abad 18 berpendapat bahwa lingkungan hidup adalah satu-satunya faktor yang menentukan perkembangan hidup individu, sedang pembawaan tiada berarti.

Kedua teori ini sangat berat sebelah. Ahli aliran ini kedua-keduanya lupa bahwa dalam kenyataannya suatu heriditet dan lingkungan hidup tak dapat secara terpisah-pisah dalam proses perkembangannya. Tidak ada orang hidup semata-mata terpengaruh oleh heriditet atau lingkungan hidup saja. Tidak mungkin jiwa manusia berkembang bila tidak ada potensi untuk berkembang. Walaupun potensi itu ada, tetapi bila situasi dan kondisi tak memberi kemungkinan berkembang, maka potensi berkembang itu tidak ada kenyataannya. Oleh karena itu dapat di katakan bahwa manusia hidup tumbuh dan berkembang karena pengaruh heriditet dan lingkungan.

Jadi jelaslah bahwa heriditas dan lingkungan bukanlah dua hal yang saling bertentangan, tetapi merupakan dua unsur yang saling melengkapi bagi perkembangan individu dan kedua-duanya sama pentingnya.

Walau setiap sifat dan ciri pada manusia di pengaruhi oleh lingkungan dan heriditet atau pembawa pengaruh tak selalu sama. Pengaruh heriditet dan lingkungan tidak selalu tetap, tetapi paling tidak tergantung pada tiga variable.

Pertama; Sifat yang ada.
Kedua ; Sifat lingkungan dan intensitet lingkungan. Ada beberapa sifat dan ciri-ciri manusia yang secara relatif nampaknya segar terhadap lingkungan seperti sifat-sifat jasmani dan struktur-struktur organ manusia.

Ada sifat-sifat yang rupa-rupanya sangat fleksibel terhadap lingkungan hidup seperti kemampuan berbicara atau berbahasa serta kemampuan-kemampuan sosial lainnya. Apakah ciri-ciri itu tergantung juga pada sifat dan intensitas lingkungan?

Makanan, penyakit dan latihan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap ciri-ciri tertentu. Demikian juga sekolah, keluarga, pergaulan di dalam organisasi-organisasi pemuda besar pengaruhnya terhadap ciri tertentu.

Masing-masing aspek lingkungan nampaknya mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap sifat-sifat tertentu. Kekurangan makanan yang terus-menerus mungkin berpengaruh yang sangat menonjol terhadap tinggi, berat badan dan daya tahan terhadap penyakit, tetapi kurang nampak pengaruhnya terhadap sifat-sifat kerohanian kecintaan dan keindahan.

Pada umumnya lingkungan sosial kultural mempunyai pengaruh yang lebih kuat terhadap sifat-sifat kerohanian daripada sifat-sifat kejasmanian. Sebaliknya lingkungan fisik lebih nampak pengaruhnya terhadap sifat-sifat jasmani dari pada sifat-sifat rohani.

Artikel Sebelumnya:

Arti Dan Mamfaat Psikologi Pendidikan Bagi Guru.http://feeds.feedburner.com/kelassonline