Perlukah Interaksi Sosial Terhadap Sesama Manusia ?


Manusia Adalah Mahkluk Sosial Yang Membutuhkan Orang Lain Untuk Kelanjutan Hidupnya.

Bisakah kita membayangkan bahwa dari lahir, kemudian menjadi besar dan bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain??

Bagaimanakah perasaan kita bila selama beberapa hari hidup menyendiri,tidak bertemu orang lain,atau jika bertemu pun tidak berbicara dan tidak di ajak bicara ??

Bagaimana perasaan kita jika teman-teman di sekolah atau di sekitar kita mengabaikan kita,dan sama sekali tidak mengajak kita bicara??

Beberapa pertanyaan di atas tentunya menjadi referensi buat kita, bagaimana kita berpikir bahwa manusia memerlukan manusia lainnya untuk bisa mempertahankan hidupnya dan menjadikan kehidupan kemanusiaannya menjadi lebih berarti.

Manusia perlu hidup dalam suatu masyarakat,manusia dalam suatu proses sosial dan melakukan interaksi sosial dengan manusia lainnya.

Pada masa awal kehidupannya,manusia mengalami masa ketergantungan kepada pihak lain yang lebih panjang jika di bandingkan dengan binatang. Seekor anak binatang,misalkan seekor anak kambing begitu lahir bisa segera berdiri,langsung belajar berjalan dan belajar mencari makan sendiri. Anak kambing tersebut dan anak-anak binatang lainnya mengalami masa ketergantungan yang singkat terhadap induknya dan binatang dewasa lainnya. Selanjutnya dalam waktu yang tidak lama ia menjadi binatang dewasa yang bisa mandiri.

Sebaliknya manusia ketika lahir dalam keadaan lemah dan tidak berdaya. Jika ia di biarkan oleh ibunya atau orang dewasa lainnya maka akan mati. Ia tidak bisa menghidupi dirinya sendiri. Ia harus di beri makan,dan keterampilan oleh orang tuanya atau orang dewasa lainnya.

Dalam masa awal kehidupannya ia memerlukan bantuan orang lain. Pada masa mudanya untuk menjadi manusia dewasa yang mandiri jauh kebih lama dari pada yang di alami oleh binatang. Namun setelah dewasa pun ketergantungan pada pihak lain itu masih tetap ada.

Berbeda juga dengan binatang, kebutuhan hidup manusia tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan dan kebutuhan dasar lainnya. Manusia memerlukan kebutuhan yang lainnya, misalnya belajar berbahasa, belajar bergaul dengan manusia lainnya,  belajar nilai dan norma di keluarga dan masyarakat, serta belajar keterampilan-keterampilan untuk mempertahankan hidupnya.

Dengan demikian manusia membutuhkan suatu kehidupan sosial dari manusia lainnya.  Mungkin kita sering mendengar cerita seorang anak manusia yang di temukan di hutan dan ternyata ia di pelihara oleh keluarga serigala. Bentuk fisiknya seperti manusia tetapi cara berjalan, cara makan, dan cara berbicara serta tingkah laku lainnya tidak seperti manusia, tetapi seperti serigala. Mungkin juga kita pernah mendengar cerita tentang seorang anak yang bernama "Anna" yang berusia lima tahun yang seluruh usianya di sekap di dalam sebuah kamar yang kecil di atas loteng rumah orang tuanya. Anak yang bernama Anna tersebut ternyata sifat dan kelakuannya berbeda sekali dengan anak seusianya. Ia tidak dapat makan seperti manusi, tidak dapat berjalan dan tidak dapat mendengar sempurna, dan sebagainya.

Kedua contoh di atas menunjukkan bahwa manusia yang tidak hidup dalam pergaulan dengan manusia lainnya secara normal akan mengalami kelainan. Dengan kata lain manusia akan benar-benar menjadi manusia secara jasmaniah dan rohaniah bila ia hidup dalam kehidupan sosial dengan manusia lainnya.  Namun manusia pun tidak sekedar butuh berkumpul dengan manusia lain secara jasmaniah.

Manusia perlu berhubungan atau berkemunikasi dengan manusia lainnya baik dengan berbicara secara lisan maupun dengan isyarat. Hubungan tersebut di lakukan baik secara perseorangan maupun kolompok.

Dalam hal inilah terjadi apa yang di sebut proses-proses sosial, yaitu cara berhubungan yang dapat di lihat apa bila orang perorangan dan kolompok-kolompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apa bila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada.

Dengan kata lain proses-proses sosial di artikan sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.  Adapun yang menjadi dasar dari proses-proses sosial itu adalah interaksi sosial. Tampa ada interaksi sosial tak akan mungkin ada kehidupan bersama.

Interaksi sosial di artikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kolompok-kolompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kolompok manusia.

Interaksi Sosial Dapat Terwujud Dalam Bentuk Hubungan  

1). Orang perorangan, misalnya antara si "A" dan si "B" yang berhubungan,berbicara, dan kerja sama.

2). Perorangan dengan kolompok, misalnya seorang guru yang menghadapi murid-muridnya sebagai kelompok manusia di dalam kelas.

3). Kolompok dengan kolompok manusia lainnya, misalnya hubungan antara murid-murid SMA 1 sebagai kolompok manusia dengan murid-murid SMA II sebagai kolompok manusia lainnya.

Dalam interaksi sosial hubungan yang terjadi itu mesti secara timbal balik. Dengan kata lain harus ada reaksi dari kedua belah pihak yang mengadakan hubungan itu sehingga terjadi interaksi sosial.