Pernapasan Dan Alat Pernapasan Pada Manusia




Pada umumnya oksidasi yang berlangsung di tubuh kita disebut oksidasi biologis. Pada waktu terjadi oksidasi diperoleh energi yang sebagian berupa panas untuk memelihara suhu dan yang sebagian berupa panas untuk memelihara suhu dan yang sebagian berupa tenaga untuk melakukan kegiatan-kegiatan.

Oksigen yang diperlukan untuk oksidasi itu diambil dari udara. Kira-kira 20% dari udara yang kita hisap terdiri atas oksigen. Oksigen masuk ke dalam tubuh kita melalui hidung, batang tenggorok, kemudian ke paru-paru. Di dalam paru-paru oksigen diserap oleh darah diedarkan ke seluruh tubuh. Di dalam sel-sel tubuh terjadilah oksidasi sari makanan, dan itulah hakikat pernapasan.

Alat-alat Pernapasan Kita



1. Hidung.
Bernapas yang paling baik melalui hidung. Dalam rongga hidung ada tiga macam perlakuan terhadap udara luar.
a. Udara masuk dalam hidung disaring oleh rambut dan selaput lendir. Semua kotoran berhenti di sini.
b. Kemudian udara mengalami penyesuaian suhu. Jika udara dari luar dingin, maka udara dalam rongga hidung mendapat pemanasan yang sesuai dengan suhu badan.
c. Selanjutnya udara diatur kelembabannya.

2. Batang Tenggorok.
Dari rongga hidung udara melewati pangkal tenggorok masuk ke batang tenggorok. Batang tenggorok ini selalu terbuka, karena dindingnya terdapat gelang-gelang tulang rawan yang berlapis selaput lendir dan sel-selnya berambut getar. Rambut-rambut inilah yang bertugas mengeluarkan kotoran-kotoran yang masuk dengan udara.

3. Jakun
Jakun ialah tonjolan yang terdiri dari tulang-tulang rawan, tempat selaput suara. Letaknya pada pangkal tenggorok (tampak menonjol keluar pada leher bagian atas). Jakun tersusun dari katub tenggorok, perisai tulang rawan dan gelang-gelang tulang rawan.

Batang tenggorok bercabang dua, yang satu menuju ke paru-paru kiri dan yang satunya lagi ke paru-paru kanan. Cabang itu disebut bronchia. Peradangan pada bronchia disebut bronchitis. Bronchitis itu
bercabang-cabang di dalam paru-paru dan cabangnya ini bercabang-cabang di dalam paru-paru dan cabangnya ini bercabang-cabang pula menjadi pembuluh-pembuluh halus yang berakhir pada gelembung-gelembung halus yang disebut aveolus dan jumlahnya jutaan. Dinding alveoli itu mengandung kapiler darah. Di situlah oksigen berdifusi (bercampur dengan molekul-molekul suatu zat, baik dari zat padat, zat cair maupun gas) ke dalam darah.

Paru-paru terdiri atas lima gelambir. Yang kanan tiga gelambir dan yang kiri dua gelambir. Paru-paru itu terbungkus oleh selaput paru-paru. Letak kedua paru-paru tersebut dalam rongga dada dilapisi
selaput dada.

Proses pernapasan



Pernapasan ada dua macam:
1. Pernapasan dada.
Jika kita bernapas, rusuk-rusuk terangkat, sehingga rongga dada membesar.
2. Pernapasan perut.
Waktu bernapas otot-otot sekali rongga dada (diafragma) mengerut sehingga sekat rongga dada yang mula-mula cembung menjadi rata dan paru-paru dapat berkembang ke arah perut. Pada waktu rongga dada bertambah besar itu udara terhirup masuk.

Sekat rongga dada itu membatasi rongga dada dan rongga perut. Volume paru-paru itu kira-kira lima liter. Jika kamu menghembuskan udara sekuat-kuatnya, kira-kira udara yang keluar kurang lebih empat liter. Jadi masih ada sisa kurang lebih satu liter yang ada di dalam
paru-parumu. Volume empat liter itu disebut kapasitas vital paru-paru.

Persimpangan Jalan Napas dengan Jalan Makanan



Pangkal tenggorok letaknya di belakang mulut. Ronga mulut dan rongga hidung bersatu di dalam pangkal tenggorok. Selain itu permulaan kerongkongan dan permulaan batang tenggorok terdapat juga pada pangkal tenggorok.

Di pangkal tenggorok dan dibelakang lidah ada sebuah katub, yang berfungsi sebagai penutup rongga hidung dan batang tenggorok, apabila kita sedang makan.

Mengapa kalau kita sedang makan (menelan) tidak boleh bicara?
Waktu kita menelan katub di pangkal tenggorok menutup. Jika kita bicara waktu menelan, maka katub itu akan terbuka. Akibatnya makanan masuk ke batang tenggorok, maka kita terdesak.